ilistrasi pembelajaran tatap muka (Foto : Merdeka.com) |
Hallo Tangerang - Tangerang, Jumlah siswa dan guru yang terpapar Covid-19 akibat adanya pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Tangerang kian bertambah, jika sebelumnya ada 27 siswa dan guru yang terpapar Covid-19, kini angkanya terus bertambah menjadi 69 siswa dan guru. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni saat dihubungi Beritasatu.com, Kamis (7/10/2021).
"Berdasarkan hasil pemeriksaan swab PCR
yang dilakukan kepada 2.638 sampel yang dilakukan sejak tanggal 30 September -
2 Oktober ada 69 siswa dan guru yang tengah menjalani PTM terbatas yang
dinyatakan positif Covid-19. Jadi jika dikurang kemarin (27 orang) maka
penambahannya ada 42 orang," ungkap Dini.
Ditambahkan Dini, jika sebelumnya kasus
Covid-19 hanya ada di 15 sekolah yang membuat 15 sekolah tersebut tutup, kini
pasien Covid-19 ada di 35 sekolah.
"Itu sampel yang positif ada di 35
sekolah. Semua masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) sehingga mereka kita
minta untuk menjalani isolasi mandiri. Dinkes melalui Puskesmas akan melakukan
pemantauan," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota
Tangerang, Jamaluddin menjelaskan hingga kini pihaknya masih mengambil
keputusan melakukan penutupan sekolah bila memang dalam satu sekolah ditemukan
kasus Covid-19.
"Sejauh ini masih kita tutup bila
ditemukan kasus baru di sekolah tersebut, Tapi nanti kita Insyaallah akan
sesuaikan arahan dari Kemendiknas terkait penyelenggaraan PTM terbatas saat
pandemi. Dan, hingga kini terus dievaluasi dan sekolah masih terus diawasi,
ketika kita temukan ada hal-hal yang tidak sesuai standar operasional prosedur
(SOP) dan melanggar prokes, maka sekolahnya akan kita tindak," tambahnya.
Jamal juga menyatakan, pelaksanaan PTM
terbatas untuk jenjang pendidikan SD hingga kini masih belum dimulai menunggu
evaluasi pelaksanaan PTM terbatas di tingkat SMP dahulu.
"Belum (PTM tingkat SD). Masih menunggu
evaluasi SMP, kalau sudah semua SMP melaksanakan baru kita akan mulai SD. Orang
tua juga enggak ada yang protes saat tahu di sekolah ada siswa atau guru yang
terpapar dan sekolah untuk sementara dihentikan. Karena mereka paham semua demi
kesehatan dan keselamatan semua siswa dan guru," tandasnya.
Sumber : beritasatu.com