Meski demikian, Pemerintah dalam hal ini Kominfo hanya bisa memberikan masukkan. Karena merger merupakan kegiatan Business to Business antara kedua belah pihak perusahaan. "Kan namanya merger itu B to B, Pemerintah enggak bisa campur tangan, enggak bisa memaksa. Merger ini contoh pemerintah menata persaingan supaya tidak jorjoran," pungkasnya. Diketahui, kabar merger keduanya telah terdengar sejak tahun 2021. Namun sampai saat ini, isu merger belum juga terlaksana. Kedua perusahaan masih menjalankan bisnis telekomunikasinya masing-masing di Indonesia.





Polda Metro Jaya turun tangan membantu penyelidikan kasus tewasnya Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang diduga dianiaya seniornya.


Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menyebut pihaknya ikut mengecek lokasi untuk mendalami kasus itu.



"Untuk ngecek TKP, sambil kita melakukan beberapa interview terhadap yang diduga pelaku maupun saksi yang lain. Harapannya nanti bisa sebagai bahan pendalaman," kata Wira di lokasi, Jumat (3/5/2024) malam.


Wira menyebut pihaknya sudah mencurigai sejumlah orang terduga pelaku penganiayaan yang saat ini masih diperiksa secara intensif.

"Sementara terindikasi ada yang kita sudah curigai tapi nanti kita akan pastikan ketika diambil keterangan lebih lanjut," ujarnya.


Sebelumnya, Seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STPI) dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (3/5/2024).


Kabar tewasnya mahasiswa STPI tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi.


"Iya benar (ada mahasiswa meninggal)," kata Fernando saat dihubungi, Jumat.

Sejauh ini, polisi menduga mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) berinisial P tewas karena dianiaya seniornya.


Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan korban merupakan siswa tingkat satu di sekolah tersebut.


"Jadi awalnya, kami Polres Metro Jakarta Utara menerima LP (laporan) meninggalnya seseorang berinisial P. pada waktu kondisi meninggal ini ada di RS Taruma Jaya. Yang bersangkutan adalah salah satu siswa tingkat 1 di STIP," kata Gidion kepada wartawan, Jumat (3/5/2024).


Setelah mendapat laporan, kata Gidion, pihaknya berkoodinasi dengan pihak sekolah dan benar ada seseorang yang tewas.

Gidion, pihak kepolisian masih mendalami penyebab kematian mahasiswa tersebut. Namun, dugaan sementara ada penganiayaan dari seniornya.


"Ada dugaan akibat kekerasan yang dilakukan oknum seniornya tingkat 2 dalam kegiatan tadi pagi. yang dilakukan oleh senior-senior nya terhadap anak atau korban," ucapnya.


Adapun dari penyelidikan sementara, aksi penganiayaan itu diduga terjadi di salah satu kamar mandi sekolah tersebut.


Sejauh ini sudah ada senior korban yang diamankan meski belum diketahui jumlahnya. Polisi menyebut hanya saja ada 10 saksi yang sudah diperiksa.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama