Peristiwa tersebut dialami seorang anak bernama Miftah (11). Kepada ibunya Masitoh (39), Miftah mengaku diculik orang yang tak dikenal saat bermain di destinasi wisata Situ Embung Batusari, Kecamatan Batuceper.
Kronologinya bermula ketika Miftah bermain sepeda bersama teman-temannya di Situ Embung Batusari pada Senin (20/2/2023). Penculik diketahui seorang perempuan berambut pirang dengan mengenakan sepeda motor berwarna hitam.
“Kalo cerita anak saya, si penculiknya tanya, sekolah di mana? Kelas berapa? Kata Masitoh, saat ditemui di rumahnya RT 02 RW 03, Kelurahan Batusari, Selasa (21/2/2023).
Setelah itu, lanjut Masitoh, penculik berpura-pura mengenal guru anaknya, kemudian minta diantar Miftah ke rumah gurunya.
“Alasannya, keponakan si penculik itu satu sekolah sama anak saya, kemudian minta anter ke rumah guru, mau kasih undangan karena keponakannya mau ulang tahun,” tuturnya.
Setelah itu, sambung Masitoh, anaknya menuruti permintaan penculik, sementara temannya, diminta penculik untuk menunggu sebentar sambil menitipkan sepeda anaknya.
Dalam perjalanan, lanjut Masitoh, anaknya diajak berkeliling sambil ditanya barang berharga yang dipakai berupa cincin, kalung, dan anting emas.
“Nah, diperjalanan si penculik tanya emas yang dipake anak saya, asli atau palsu. Katanya, kalau asli mau pinjam buat keponakannya yang mau ulang tahun. Akhirnya, dicopot sama anak saya, dikasih,” jelasnya.
Sementara itu, dirinya merasa khawatir lantaran anaknya pergi main dari pukul 16.00 sampai 18.00, tetapi tak kunjung pulang. Saat hendak mencari anaknya, Masitoh mendapat telepon yang menginformasikan keberadaan anaknya.
“Kata anak saya diminta tolong nenek, dia ngadu abis dirampok, terus minjem telepon,” ujarnya.
“Saya kan punya bayi. Nah, pas mau nyari anak saya, ada telepon. Saya ditanya, orang tua dari Miftah bukan? terus di video call. Ternyata bener anak saya. Katanya, anak saya emasnya diambil terus ditinggal di Perumahan Angkasapura II. Abis itu, suami saya minta anter tetangga langsung jemput,” terang Masitoh.
Sehubungan dengan peristiwa tersebut, Masitoh bersyukur, kalau anaknya masih diberi keselamatan dan tidak mengalami luka fisik apapun.
“Saya mah, gak peduli emasnya ilang yang penting anak saya ketemu dan selamat,” tandasnya. (Hmi)