Terhitung dalam tujuh hari terakhir, banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil selatan telah menewaskan sebanyak 75 orang.
Pihak berwenang setempat menuturkan ada 103 laporan orang hilang akibat banjir tersebut.
Banjir juga menyebabkan kehancuran di seluruh wilayah.
Ratusan penduduk juga terpaksa bertahan di situasi menyedihkan tanpa aliran listrik, menurut informasi
terkini dari otoritas sipil pada Sabtu (4/5/2024) sore, Fox Weather melaporkan.
“Saya ulangi dan tegaskan: kehancuran yang kita alami belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Gubernur negara bagian Eduardo Leite pada Minggu (5/5/2024) pagi.
Hujan deras dan lebat telah melanda wilayah Rio Grande do Sul selama seminggu penuh.
Kota Bento Goncalves mencatat curah hujan lebih dari 21 inci selama badai, sementara beberapa alat pengukur lain di daerah tersebut melaporkan curah hujan lebih dari 19 inci.
Leite sebelumnya mengatakan bahwa negara bagian memerlukan “semacam 'Rencana Marshall' untuk dibangun kembali”.
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva mengunjungi Rio Grande do Sul untuk kedua kalinya pada Minggu (5/5/2024).
Pada kesempatan itu, ia didampingi oleh Menteri Pertahanan Jose Mucio, Menteri Keuangan Fernando Haddad, dan Menteri Lingkungan Hidup Marina Silva.
Pemimpin dan timnya mengamati jalan-jalan ibu kota negara bagian, Porto Alegre yang banjir, dari helikopter, Al Jazeera melaporkan.
“Kita harus berhenti ketinggalan bencana. Kita perlu melihat terlebih dahulu bencana apa yang mungkin terjadi dan kita perlu berupaya,” kata Presiden Lula kepada wartawan.