
KENDARI — Sebanyak 1.945 warga Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau Sitaro, Sulawesi Utara, dievakuasi keluar dari pulau seiring dengan erupsi Gunung Ruang. Gunung Ruang berada di pulau lain yang terpisah dengan Tagulandang, tetapi berdekatan. Para penyintas dibawa ke lokasi pengungsian yang aman dari dampak erupsi. Belum ada laporan korban luka atau jiwa dari kejadian ini.
Fery Ariyanto dari Bagian Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Manado menyampaikan, hingga Rabu (1/5/2024) malam, total 1.945 jiwa telah dievakuasi keluar dari Pulau Tagulandang. Mereka dibawa ke sejumlah lokasi evakuasi terdekat untuk menghindari erupsi Gunung Ruang.
”Warga ini dievakuasi dengan menggunakan berbagai kapal yang disediakan lintas instansi. Pendataan sementara, sebagian besar warga dalam kondisi sehat, hanya beberapa warga lansia yang memang mengalami sakit,” kata Fery, dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis.
Evakuasi warga, ia melanjutkan, berlangsung dengan kerja keras berbagai instansi. KN SAR Bimasena, misalnya, mengevakuasi 109 jiwa. Sementara KRI Kakap membawa 453 jiwa, KMP Lohoraung 663 jiwa, dan KMP Lokongbanua mengevakuasi 720 jiwa.
Operasi penyelamatan dan evakuasi akan terus berlangsung seiring dengan erupsi yang masih terjadi. Warga akan dibawa ke Pelabuhan Siau, Likupang, atau Manado dan Bitung.


”Kondisi saat ini, erupsi masih terjadi dengan letusan kecil dan asap saja. Meski situasinya tidak seperti beberapa hari sebelumnya, kewaspadaan tinggi terus dilakukan,” katanya.
Status Gunung Ruang naik menjadi Awas per 30 April 2024 pukul 01.30 Wita. Warga dalam radius 7 kilometer dari pusat kawah, terutama di pesisir pantai barat Pulau Tagulandang, diminta mengungsi untuk menghindari potensi dampak erupsi.
Kenaikan aktivitas vulkanik ini tampak dari gempa vulkanik dangkal dan dalam yang tinggi sejak Senin (29/4/2024). Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), hari itu dalam kurun waktu pukul 00.00-24.00 Wita, tercatat 15 kali gempa guguran, 237 kali gempa vulkanik dangkal, 425 kali gempa vulkanik dalam, 15 kali gempa tektonik lokal, dan 6 kali gempa tektonik jauh.
Dihubungi terpisah, Penjabat Bupati Sitaro Joy Oroh menyampaikan, warga diarahkan untuk menjauhi pusat erupsi dan dievakuasi sementara. Sejumlah kapal disiapkan untuk warga yang ingin keluar dari pulau menuju pulau lain.
”Di Siau ada tujuh titik posko pengungsian. Di Manado dan Bitung, pemerintah juga telah menyiapkan lokasi. Jadi, kalau ada kebutuhan langsung ditangani. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa,” ujarnya.
Berdasarkan data, sebanyak 22.000 orang tinggal di Pulau Tagulandang. Mereka tersebar di 30 desa di tiga kecamatan di pulau tersebut. Namun, sebagian di antaranya bersekolah atau bekerja di tempat lain.

”Sesuai arahan pak gubernur yang sejak awal juga sudah memerintahkan untuk warga yang ingin evakuasi keluar pulau, maka kami siapkan kapal laut. Hari ini ada kapal perintis, dari TNI AL, SAR, dan instansi lainnya. Semua tim terus bekerja,” katanya.
Dalam penetapan status Awas di Gunung Ruang periode erupsi sebelumnya, 17-22 April 2024, area steril ditetapkan dalam radius 6 kilometer dari pusat kawah. Pada erupsi kali ini, tercatat 5.430 pengungsi yang tersebar di sejumlah desa. Dua di antaranya, Desa Pumpenta dan Desa Laing Patehi, berada di area kaki Gunung Ruang.
”Untuk area steril, kami tambah menjadi 7 kilometer karena lontaran material yang mencapai radius tersebut. Kondisi ini juga berdampak pada potensi bertambahnya jumlah pengungsi. Namun, untuk pastinya, kami masih menunggu data dari BNPB. Berdasarkan info di lapangan, sudah banyak warga yang mengungsi secara mandiri,” tutur Hetty, penyelidik bumi madya PVMBG, Hetty Triastuty, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/4/2024).
Seiring dengan erupsi Gunung Ruang, aktivitas penerbangan juga lumpuh. Pengoperasian Bandara Internasional Sam Ratulangi dihentikan sementara sejak Selasa hingga Kamis (2/5/2024) siang ini. Pembukaan bandara menunggu rapat koordinasi lintas instansi.
