Berusia 16 Tahun, Ini Sejarah Singkat Tangerang Selatan Si Kota Termuda di Banten



 Kota Tangerang Selatan, atau lebih dikenal dengan sebutan Tangsel, merupakan kota termuda di Provinsi Banten.
Berdiri pada 26 November 2008, Tangsel kini genap berusia 16 tahun. Diketahui, Tangsel menjadi rumah bagi lebih dari 1,4 juta jiwa.

Sejarah Singkat Berdirinya Tangsel

Awalnya, wilayah Tangerang Selatan adalah bagian dari Kabupaten Tangerang. Namun, kebutuhan untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat mendorong munculnya aspirasi pemekaran wilayah. Warga merasa banyak fasilitas yang belum maksimal dan membutuhkan perhatian lebih.
Setelah melalui proses panjang, pada 27 Desember 2006, DPRD Kabupaten Tangerang menyetujui pembentukan Kota Tangerang Selatan. Proses ini ditindaklanjuti dengan pengesahan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 yang menetapkan Tangsel sebagai kota otonom. Peresmian dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri saat itu, Mardiyanto, pada 26 November 2008.
Tangerang Selatan terdiri dari tujuh kecamatan, yakni Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara, dan Setu, dengan Ciputat ditetapkan sebagai pusat pemerintahan kota.
Untuk mendukung operasional awal, pemerintah Kabupaten Tangerang mengalokasikan dana sebesar Rp20 miliar. Dana ini digunakan untuk biaya administrasi dan pembangunan infrastruktur dasar di tahun pertama.

Keunikan Geografis dan Budaya

Terletak di bagian timur Banten, Tangerang Selatan memiliki topografi datar dengan ketinggian 0–25 meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai besar seperti Cisadane, Kali Angke, dan Kali Pesanggrahan mengalir melalui wilayah ini.
Dalam aspek budaya, Tangsel menjadi tempat pertemuan berbagai etnis dan budaya. Awalnya, wilayah ini didominasi oleh suku Betawi, Sunda, dan Tionghoa. Seiring perkembangan sebagai kota industri, banyak pendatang dari berbagai daerah menetap di sini, memperkaya keberagaman kota.
Sebagai salah satu kota penyangga ibu kota, Tangerang Selatan memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian nasional. Letaknya yang strategis membuat Tangsel menjadi penghubung antara Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.
Pertumbuhan infrastruktur, pusat pendidikan, serta kawasan komersial menjadikan Tangsel sebagai salah satu destinasi utama di kawasan Jabodetabek.
Di usia yang relatif muda, Tangsel telah menunjukkan banyak perkembangan pesat, baik dalam pembangunan fisik maupun kualitas hidup warganya.
Untuk diketahui, pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-16, Kota Tangsel mengusung tema "Konektivitas dan Kreativitas".

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama